Warga Desa Tajun Mulai Kembangkan Bisnis Ternak Ayam Petelur

18 Juni 2018 19:17:14 WITA

Telur merupakan salah satu sumber makanan yang kaya nutrisi. Selain sebagai lauk pauk, telur juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kue. Ini menjadikan telur sebagai komoditas yang banyak dibutuhkan di pasaran. Tingginya permintaan terhadap telur menjadikan ternak ayam petelur menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Belakangan ini Warga Desa Tajun melihat peluang tersebut dengan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam petelur. Saat ini usaha ternak ayam petelur di Desa Tajun baru dikembangkan oleh beberapa warga saja.

Komang Radiasa adalah warga Banjar Dinas Bayad yang beberapa bulan yang lalu memulai usaha ternak ayam petelur di Desa Tajun. Namun, ia bukan pemula dalam usaha ini. Sejak 3 tahun yang lalu ia sudah berbisnis ternak ayam petelur di Selat Karangasem. Oleh karena erupsi Gunung Agung, ia memutuskan untuk pulang ke kampung halaman dan memulai lagi bisnis yang sudah lama digelutinya. Ditemui di lokasi ternak ayamnya, Minggu (17/6) sore, ia menyatakan bahwa suhu udara di Desa Tajun ternyata sangat bagus untuk ternak ayam petelur. “Suhu udara sangat bagus. Sehingga kualitas telur semakin baik,” katanya. Ia menjelaskan bahwa kualitas telur yang baik ditandai dengan warna cangkang yang semakin coklat. Untuk membuktikan kualitas telurnya, Ia sempat membandingkan telur produksi Tajun dan Kintamani. Saya menyaksikan sendiri bahwa kuning telur dan putih telur Tajun lebih kental.  “Kualitasnya lebih bagus dengan telur Kintamani,” jelasnya.

Modal usaha ternak ayam petelur ternyata cukup besar. Ia menjelaskan butuh modal Rp 150 juta untuk pelihara 1000 ekor ayam. Ini sudah termasuk biaya kandang dan pakan ayam selama dua minggu pertama. Jika dilihat dari keuntungannya bisnis ini cukup menjanjikan. Ia menjelaskan jika harga pakan dan harga telur seperti sekarang ini dengan produksi telur 80-90% per bulan, maka 1000 ekor ayam per harinya bisa menghasilkan untung Rp 400.000 ribu atau rata-rata Rp 200.000,- bersih. Jadi, setiap bulan bisa meraup untung Rp 6.000.000,-. Ayam tersebut dapat memproduksi telur selama 15 bulan. Bisa dihitung berapa jumlah keuntungannya. Selain itu ada bonus keuntungan lain yaitu, pupuk kandang. “Kotoran ayam ini jika diolah maka akan menjadi pupuk yang bagus,” sambil menunjukkan hasil olahan pupuk kandangnya.

Saat ini Komang Radiasa memelihara 3.400 ekor ayam petelur dan secara bertahap akan terus ditambah untuk memenuhi permintaan telur di Buleleng. “Saat ini masih kurang telur,” katanya. Ia berharap warga Desa Tajun yang lain mau ikut berbisnis ternak ayam petelur. Besar harapannya Pemerintah segera memperbaiki jalan di Banjar Dinas Bayad yang menuju ke lokasi kandangnya sehingga pengiriman telur dan barang-jasa lainnya bisa semakin lancar.

Satu warga Banjar Dinas Bayad sudah ikut bergabung, yaitu Made Redi yang memelihara 2.000 ekor ayam petelur. Warga Desa Tajun yang juga sudah memulai bisnis ini adalah I Ketut Putra Adnyana. Warga Banjar Dinas Pasek ini memulai usaha ternak ayam petelur sejak Desember 2017. Saat ini ia memelihara 1000 ekor ayam petelur yang rata-rata produksi telur per bulannya mencapai 95%. Ia berencana menambah 1000 ekor lagi.

Komentar atas Warga Desa Tajun Mulai Kembangkan Bisnis Ternak Ayam Petelur

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Kalender Bali

Sukai Kami

Please Bantu Kami, Like This !!!

×

Lokasi Tajun

tampilkan dalam peta lebih besar