Harga Cengkeh Turun, Siapakah Terdampak?

28 Juli 2018 10:48:14 WITA

Saat ini adalah musim panen cengkeh di Desa Tajun. Aktivitas masyarakat Desa Tajun sebagian besar di lahan perkebunannya untuk memanen cengkeh. Musim cengkeh tahun ini adalah musim cengkeh yang dinanti-nanti oleh warga. Tidak hanya warga Desa Tajun saja, tetapi juga warga desa sekitarnya. Hal ini dikarenakan tahun lalu petani cengkeh gagal panen. Oleh karenanya perekonomian sangat lesu. Pendapatan petani menurun drastis dan buruh tani tidak ada lapangan pekerjaan.

Musim panen kali ini tentu adalah berkah bagi warga khususnya petani. Namun, harga cengkeh cenderung turun. Jero Komang Sumanadi, salah satu pengepul cengkeh Desa Tajun, ketika dikonfirmasi kemarin (27/07/18) harga cengkeh kering per kg masih dikisaran Rp 88-89 ribu di Desa Tajun. Beberapa bulan yang lalu harga cengkeh sempat stabil dikisaran Rp 100 ribuan. Menurunnya harga cengkeh memiliki beberapa dampak bahkan ada pihak yang cukup signifikan terdampak akibat hal ini.

Walaupun harga turun, bagi warga khususnya petani, musim cengkeh tahun ini sangat disyukuri. Setelah tahun lalu perekonomian stagnan, musim cengkeh kali ini merupakan angin segar bagi perekonomian di Desa Tajun. “Senang, bersyukur, walaupun harga turun,” kata Ketut Wijaya, warga Banjar Dinas Batu Ngadeg. Hal yang sama diungkapkan oleh Nyoman Sukerta. Gagal panen tahun lalu sangat dirasakan oleh semua warga sehingga ia pun mensyukuri panen musim ini dengan tetap berharap harga cengkeh berangsur-angsur bisa membaik sesuai harapan petani.

Tidak hanya bagi petani, dampak baik juga dirasakan oleh buruh petik cengkeh, warga pembuat alat petik cengkeh, warga yang bekerja sebagai pemisah bunga cengkeh dari tangkainya, pembeli cengkeh, dan makelar cengkeh.

Komang Ariawan, warga Banjar Dinas Pudeh, memanfaatkan musim cengkeh untuk menjadi makelar bagi pembeli cengkeh. “Ada tambahan pendapatan untuk keluarga. Istri saya juga sebagai buruh pungut bunga cengkeh, sedangkan anak setelah pulang sekolah cari tambahan uang jajan sekolah sebagai tukang kepik (memisahkan bunga cengkeh dari tangkainya),” jelasnya. Setiap musim cengkeh memang banyak anak sekolahan memanfaatkan waktu luangnya untuk mendapatkan tambahan uang sekolah.

Bagi warga buruh petik cengkeh, ini adalah kesempatan untuk mendapatkan tambahan pendapatan. Rata-rata pendapatan per hari dari hasil memetik cengkeh adalah Rp 100.000,-. Jika terampil maka bisa mencapai Rp 200.000. Saat ini per kg cengkeh hasil petik dari pohonnya dihargai Rp 5.000. Dampak positif musim cengkeh dirasakan betul oleh  Kadek Landep, buruh petik cengkeh dari Desa Tunjung. “Ada perputaran uang dan menambah penghasilan,” ungkapnya. Tahun lalu dirinya hanya sebagai penggembala sapi.

Dampak yang kurang baik dari turunnya harga cengkeh justru dirasakan oleh lembaga keuangan desa. Lembaga Perkredita Desa (LPD) Desa Pakraman Tajun dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Mandala Giri Amertha Desa Tajun cukup terdampak dari fenomena ini. Secara umum dampaknya adalah kredit tidak maksimal. “Kredit lesu karena uang kes yang beredar sedikit. Banyak saudagar yang tidak membeli cengkeh sehingga uang masuk ke LPD minim. Lebih banyak penarikan untuk biaya ongkos petik,” kata Ketut Sukradi, Ketua LPD Tajun. Hal yang sama disampaikan oleh Ketua BUMDesa Tajun, Nyoman Sugana. “Penarikan semakin banyak. BUMDes tidak bisa mengluarkan modal kerja,” katanya. Ya turunnya harga cengkeh membuat para pembeli cengkeh cukup berhati-hati dalam bertransaksi. “Harga belum stabil dan panen bersamaan dengan beberapa wilayah di Buleleng sehingga menyebabkan daya beli cukup menurun,” kata Made Sumarka, salah satu pembeli cengkeh asal Desa Tajun.

Walaupun harga turun,  musim panen cengkeh tetap berkah bagi masyarakat karena  dapat membangkitkan kembali perekonoian warga. Semoga harga cengkeh ke depan terus membaik sesuai harapan petani.

 

 

Komentar atas Harga Cengkeh Turun, Siapakah Terdampak?

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Kalender Bali

Sukai Kami

Please Bantu Kami, Like This !!!

×

Lokasi Tajun

tampilkan dalam peta lebih besar