Desa Tajun

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST., akhirnya melantik 228 pejabat di Lingkup Pemkab Buleleng hari Rabu (25/07/18) kemarin di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng.  Dari ratusan pejabat Buleleng yang dimutasi, Drs. Komang Sumertajaya yang sebelumnya sebagai Camat Kubutambahan ditetapkan menjadi Sekretaris Badan Kesbangpol Kabupaten Buleleng. Sementara itu, posisi Camat Kubutambahan sekarang dijabat oleh Drs. Made Suyasa, M.Si, yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buleleng.

Di hari pertamanya bertugas sebagai Camat Kubutambahan, Made Suyasa, langsung turun ke lapangan untuk kunjungan ke Desa Tajun, Kamis (26/07/18). Kunjunganya kali ini diterima langsung oleh Perbekel Tajun, Ir. Gede Ardana. Selain karena tanah kelahirannya, kunjungan ke Desa Tajun bertujuan sekala niskala. “Tajun secara spiritual dengan Pura Pucak Sinunggal-nya merupakan tujuan umat Hindu. Di kedinasan, Pemerintah Desa Tajun lewat program BUMDesa adalah yang terbaik nasional. Tamu baik regional, nasional, dan internasional banyak kunjungan belajar ke Tajun. Hal ini patut diapresiasi dan ditingkatkan agar Tajun ke depan sebagai barometer nasional,” ungkapnya. Made Suyasa, juga mendorong agar Pemerintah Desa selalu menciptakan kondusifitas dan kenyamananan bagi masyarakat. “Penciptaan rasa aman damai bagi masyarakat harus dikedepankan yang lebih penting Pemerintah Desa mendorong maju dan berkembangnya simpul perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat. Tingkatkan kinerja dan koordinasi dengan pemerintah di kecamatan, kabupaten, dan provinsi,” jelasnya.

Harapan yang sama juga ditujukan kepada desa-desa di Kecamatan Kubutambahan. ”Perbekel agar  senantiasa menjalin kerjasama untuk persatuan dan kesatuan dan kondusifitas desa. Pemerintah Desa harus berkerja sama dengan Desa Pakraman terkait kewenangan,” paparnya.

Ia pun tidak lupa mengingatkan Perbekel dan Perangkat Desa se-Kecamatan Kubutambahan untuk mengelola Dana Desa dengan baik sesuai regulasi yang ada. “Tegakkan aturan, hindari perbuatan melawan hukum. Hati hati mengelola Dana Desa,” tutupnya.