Desa Tajun

Tim bola voli putra terbaik Desa Tajun, Himappta, harus puas menjadi juara III di Jinengmas Cup IV setelah kalahkan Forkal Kalibukbuk, 3-2. Dua set pertama Himappta bermain jauh di bawah performa. Receive dan defend yang buruk dimanfaatkan dengan baik oleh Forkal sehingga unggul 0-2. Perubahan strategi akhirnya dilakukan oleh Gede Mery, Official Himappta, dengan memaikan Gus De. Perubahan formasi ini membuat Eka Palud, dkk., tampil semakin membaik begitu juga Mang Jay tampil bernas. Himappta akhirnya mampu membalikkan keadaan dan menangi drama lima set, 3-2.

Dihubungi terpisah (10/2), raihan di Jinengmas Cup IV tidak sekadar dimaknai sebagai perayaan kememangan atau juara oleh Gede Mery namun lebih pada keutuhan dan kekompakan tim Himappta itu sendiri. “Makna dari kemenangan kemarin adalah kembalinya kekompakan Tim Himappta dan menyatunya anak-anak muda harapan Desa Tajun,” jelasnya.

Sebagai peracik strategi Eka Palud, dkk., Gede Mery tidak memungkiri bahwa dukungan semua pihak memiliki andil yang tidak sedikit terhadap prestasi Himappta saat ini. “Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Pemdes Tajun, Desa Pekraman Tajun, Kadus Latra, Kadus Kade, Kadek Sukrama Ketua Himappta dan Bapak Ketut Susana, Bang Juli Team, Km Arjana/Om Brayut atas partisipasinya mendukung dan sponsorsipnya untuk Himappta. Dan juga suporter Himappta yang selalu memberikan dukungan untuk desa,” ungkapnya.

De Mery juga memberikan apresiasi khusus kepada anak didiknya yang selalu tampil totalitas untuk membawa nama baik Desa Tajun. “Untuk semua pemain Himappta saya ucapkan terima kasih atas dedikasinya untuk desa Tajun yang tercinta. Terima kasih Eka Palud, Eka Kekok, Yuda, Gus De Tato, Dek Widi, Dikin, Milan Temon, Dek Asa, dkk., ” katanya.

Kemangan Himappta ini juga tidak terlepas dari penampilan gemilang Mang Jay pemain impor/bayaran Himappta dari Gianyar. De Mery berharap anak-anak Himappta bisa memetik pelajaran dari kehadiran Mang Jay. “Pelajaran yang sangat berharga bagi anak-anak Himappta adalah kesabaran dalam bertanding, teknik-teknik penyerangan, dan Mang Jay selalu mengajarkan kekompakan dalam tim,” ungkapnya.

Walaupun Himappta mampu menjadi juara III di Jinengmas Cup, Himappta masih memiliki PR klasik, yaitu receive dan defend. Hal inilah yang menjadi penyebab gagalnya Himappta tampil di partai final padahal kemampuan menyerang Himappta sejajar dengan empat finalis lainnya. Hal ini diakuai oleh De Mery dan Eka Palud.

“Yang patut dievaluasi adalah masalah pasing, blocking, dan defend. Itu masalah yang paling krusial di Tim Himappta,” ujarnya. Hal yang sma juga dinyatakan oleh Kapten Tim Himappta. “Evaluasinya harus banyak latihan defend dan pasing,” kata Eka Palud.

Setelah kejuaraan ini, Himappta akan memulai petualangan baru di Wirottama Cup III. Dengan kekuatan tim lokal desa yang cukup kompeten, Himappta diharapkan bisa meraih hasil yang lebih baik.

“Target di Wirottama adalah lolos semifinal. Memang klub-klub desa di Buleleng di kejuaraan Jinengdalem semua menunjukan kualitas baik, tapi tidak menutup kemungkinan kita bisa juara di Wirotama Cup. Semoga mimpi dan harapan di Wirottama dapat terwujud. Astungkara juara” ucapnya. Eka Palud juga memiliki optimisme yang sama untuk bisa menjadi yang terbaik di kejuaraan lokal desa murni ini. “Target menjadi lebih baik kalau bisa juara untuk kali kedua seperti waktu pertama juara di Depeha,” tandasnya.

Himappta akan memulai pertandingan pertamanya di Wirottama Cup III pada tanggal 15 Februari 2019 melawan Putra Samosir.