Monitoring Kementerian Keuangan:

13 Desember 2018 10:09:48 WITA

Dalam rangka mengetahui realisasi atau penggunaan Dana Desa dari tahun 2015-2018, Kementerian Keuangan RI melakukan monitoring ke Desa Tajun, Selasa (11/12). Hadir sebagai perwakilan Kementerian Keuangan RI adalah Dastam Wijaya yang didampingi oleh Nyoman Suardana, Kasi Perencanaan dan Evaluasi Perkembangan Desa dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Buleleng.

Monitoring yang dilakukan dimulai dari melihat perencanaan dengan pencermatan APBDes dan RKPDes Desa Tajun tahun 2015-2018. Setelah itu, Dastam Wijaya meninjau langsung pemanfaatan Dana Desa, seperti mengecek Lapangan Giri Mukti Desa Tajun, pembangunan jalan menuju TPA, dan BUMDesa Tajun. Dastam Wijaya juga mewawancarai masyarakat untuk mengetahui langsung sejauh mana dampak Dana Desa yang dirasakan oleh warga.

Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan Lapangan Giri Mukti Desa Tajun menggunakan Dana Desa dari APBDes 2018. Dengan adanya lapangan olahraga ini tidak hanya menyediakan wahana bagi masyarakat dan generasi muda untuk mengembangkan bakat olahraganya terutama olahraga bola voli, namun juga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.

Di lapangan ini digelar Kejuaraan Bola Voli Tajun Cup II yang diikuti oleh 32 tim dari tiga Kabupaten di Bali (Buleleng, Bangli, dan Gianyar) bulan September 2018. Setiap harinya pedagang bisa berjualan rata-rata Rp 1.500.000. Dengan total 14 dagang selama 35 hari penyelenggaraan maka total uang yang masuk ke Desa Tajun melalui dagang sebesar Rp 490.000.000. Belum lagi dari hasil penjualan tiket dengan jumlah total Rp 298.925.000. Dengan ini pemanfaatan Dana Desa memiliki out come yang jelas.

Pembangunan jalan menuju TPA menggunakan Dana Desa tahun 2018 dengan menghabiskan dana sebesar Rp 40.735.000 dari anggaran Rp 41.615.700 terjadi efisiensi sebesar Rp 880.700. Pembangunan jalan ini merupakan akses bagi Petugas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk membuang sampah yang tidak digunakan atau ampas sampah hasil pemilahan yang tidak diolah.

Untuk pengembangan BUMDesa, Dana Desa digunakan untuk penyertaan modal.  Penyertaan modal ke BUMDesa dilakukan tahun 2017 dan 2018 dengan jumlah masing-masing Rp 100 juta. Tahun depan Pemdes rencananya kembali melakukan penyertaan modal sebesar Rp 75 juta.

Perbekel Tajun, Ir. Gede Ardana, menyatakan bahwa penyertaan modal ke BUMDes bertujuan untuk pengejawantahan konsep dari Dana Desa untuk menghasilkan Dana Desa. Artinya, Dana Desa dikelola oleh BUMDes melalui unit usaha Simpan Pinjam bertujuan agar BUMDes bisa lebih berkembang dan menghasilkan SHU yang lebih besar. 25% dari SHU BUMdes disetorkan ke desa untuk menjadi Pendapatan Asli Desa. Tahun ini APBDes Desa Tajun bersumber dari SHU BUMdes tahun 2017 sebesar Rp 103 juta.

Selain untuk Sorga, jalan ke TPA, dan penyertaan BUMDes, Dana Desa di Desa Tajun juga digunakan untuk pembangunan senderan (dinding penahan tanah), gorong-gorong, perbaikan drainase, reservoir (tempat penampungan air), dan yang paling banyak adalah untuk betonisasi jalan lingkungan. Pengerjaannya memanfaatkan tenaga kerja lokal menyasar rumah tangga miskin dan setengah pengangguran sesuai dengan program Padat Karya Tunai (PKT). Penyedia barang dan jasa juga memanfaatkan supplier yang ada di Desa Tajun.

Komang Ariawan merupakan salah satu warga masyarakat Desa Tajun sebagai pemanfaat program Dana Desa yang mana di lingkungannnya, yaitu Lingkungan Catu, Banjar Dinas Bakungan, dibangun betonisasi jalan total sepanjang 1.580 m dari Dana Desa tahun 2017 dengan anggaran Rp 203.657.000) dan tahun 2018 (Rp 70.125.200). "Dengan adanya betonisasi jalan dapat memperlancar arus barang dan jasa. Hasil pertanian kami menjadi lebih bernilai setelah sepeda motor dan mobil bisa masuk," jelasnya ketika diwawancari oleh Dastam Wijaya di Ruang Rapat BUMDesa Tajun.

Hal yang sama disampaikan oleh Ketut Latrayasa warga Banjar Dinas Batu Ngadeg. Dana Desa yang digunakan untuk pembangunan infrastuktur diakuinya sangat bermanfaat untuk menumbuhkembangkan perekonomian desa. Ia pun berharap Dana Desa dapat berkelanjutan setiap tahun karena kebutuhan di desa tidak hanya untuk pembangunan fisik tetapi juga pembinaan dan pemberdayaan.

Sementara itu, sesuai dengan hasil temuannya, Dastam Wijaya menyatakan bahwa Dana Desa di Desa Tajun telah digunakan untuk kegiatan yang produktif. "Saya sudah melihat pelaksanaan Dana Desa untuk kegiatan yang produktif dan membuka lapangan pekerjaan di Desa Tajun. Serta perencanaan dan pelaksanaan dana desa melalui musyawarah yang melibatkan BPD, Pemerintah Desa itu sendiri, lembaga masyarakat, lembaga adat, serta unsur masyarakat," ungkapnya melalui pesat suara WhatsApp.

Dastam juga mengapresiasi BUMDesa Tajun sebagai lembaga keuangan yang mampu menggerakkan perekonomian di desa. "BUMDes sudah berjalan dengan melaksanakan tujuan untuk memperoleh keuntungan untuk peningkatakan kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui kebijakan desa. BUMDes juga sudah menjadi pilar kegiatan ekonomi di Desa Tajun yang berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersil tentunya," ujarnya.

Program Padat Karya Tunai (PKT) juga dinyatakan sudah berjalan dengan baik. "Serta sudah dilaksanakannya penggunaan sumber daya lokal dari mulai tenaga kerja dan material yang ada di Desa Tajun serta telah melakukan pengawasan terhadap Dana Desa," pungkasnya.

Komentar atas Monitoring Kementerian Keuangan:

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Kalender Bali

Sukai Kami

Please Bantu Kami, Like This !!!

×

Lokasi Tajun

tampilkan dalam peta lebih besar