Mulai 5 Agustus 2020, Pelanggan PAM Desa Dikenakan Pajak Air Permukaan Rp 100 Per m3
15 Juli 2020 11:58:49 WITA
Sesuai dengan Pergub Bali Nomor 33 Tahun 2017 tentang Besaran Nilai Perolehan Air Permukaan dan tata Cara Pembayaran, Penagihan dan Penyetoran Pajak Air Permukaan, mulai tanggal 5 Agustus 2020 pelanggan air bersih yang dikelola oleh BUMDesa Tajun akan dikenai pajak sebesar Rp 100,- per m3. Hal ini disampaikan oleh Tim Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bangli, Rabu (15/7) di Kantor Perbekel Tajun.
Ketua BUMDesa Mandala Giri Amertha Desa Tajun Drs. I Nyoman Sugana, menjelaskan bahwa nilai pajak yang harus dibayarkan kepada Bapenda Bangli dihitung dari jumlah pemakaian pelanggan per m3 per bulan. Contohnya, salah satu pelanggan menggunakan air sebesar 20 m3, maka akan dikenai pajak sebesar Rp 2000,-.
“Ini karena air yang dikelola BUMDes adalah air yang berlokasi di Kabupaten Bangli. Pembayarannya dilakukan langsung oleh BUMDesa terhadap seluruh pelanggan air mulai tanggal 5 Agustus sampai dengan 10 Agustus 2020. Jumlah pelanggan saat ini adalah 1.151,” jelasnya (15/7).
Nyoman Sugana menegaskan bahwa pajak yang dibayarkan tersebut dipotong langsung dari pembayaran rekening air pelanggan. Ini artinya, tidak ada penambahan pembayaran khusus pajak untuk masing-masing pelanggan.
Komentar atas Mulai 5 Agustus 2020, Pelanggan PAM Desa Dikenakan Pajak Air Permukaan Rp 100 Per m3
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- Selamat Natal dan Tahun Baru.
- Rapat Koordinasi Terkait RKPBDes Tahun 2025 Dan Peringatan Hari Jadi Pemdes dan Bumdes
- Posyandu Anggrek , Banjar Dinas Bakungan .
- Posyandu Mawar Banjar Dinas Pasek , Desa Tajun.
- Kegiatan Gotong Royong , di lingkungan Wilayah Desa Tajun.
- Transformasi Digital Pelayanan Publik di Kabupaten Buleleng.
- Kegiatan Posyandu Dahlia, Banjar Dinas Pudeh , Desa Tajun.
Kalender Bali
Sukai Kami
Please Bantu Kami,
×